Pengikut

Rabu, 11 November 2009

Jagad Raya

A. Jagat Raya

Dahulu orang mengira bahwa bumi yang kita tempati ini adalah pusat jagat raya. Artinya benda-benda langit yang kita lihat seperti matahari, bulan, planet-planet dan bintang-bintang bergerak mengelilingi bumi. Tetapi ternyata perkiraan itu salah. Memang sih kelihatannya kalau kita melihat dari bumi kayaknya benda-benda langit itulah yang mengelilingi bumi. Orang yang pertama kali menentang bahwa bumi bukan pusat jagat raya adalah Nicolas Copernicus (1473-1543).

Copernicus meneliti jagat raya hampir setiap malam, dia mencatat posisi bintang-bintang. Dan menyadari bahwa ternyata posisi bintang tersebut selalu berubah tiap tahunnya. Logikanya jika benda-benda langit itu mengelilingi bumi maka posisi dari benda-benda langit tersebut tidak akan berubah. Selain itu Copernicus juga mengamati bahwa planet-planet memancarkan cahaya yang berubah-ubah kekuatannya. Hal ini terjadi karena jarak antara bumi dan planet berubah-ubah dan ini tidak mungkin terjadi jika bumi menjadi pusat jagat raya.

Sekarang kita mengetahui bahwa bumi bukan pusat dari jagat raya. Bumi hanyalah sebuah planet yang ada di dalam sebuah sistem yang disebut tata surya di mana matahari (=surya) menjadi pusatnya. Bahkan kita juga sekarang sadar bahwa matahari bukan juga pusat dari jagat raya. Matahari hanyalah sebuah bintang dan ada begitu banyak bintang di jagat raya. Jutaan bahkan mungkin milyaran bintang ada di jagat raya. Matahari dan tata surya melayang-layang di jagat raya yang maha luas yang kita tidak pernah tahu di mana pusatnya.

Jagat raya adalah ruang yang maha luas tempat benda-benda langit berada, termasuk bumi yang merupakan tempat manusia hidup. Di jagat raya inilah bermilyar bintang, planet-planet beredar, bulan, dan komet melakukan gerak rutinnya serta meteor-meteor yang melintas setiap saat. Di samping itu, jagat raya juga di huni oleh benda-benda angkasa lain seperti debu, kabut dan gas.

1. Teori Terjadinya Jagat Raya

a. Teori Big Bang

Teori big bang didasarkan pada asumsi bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat dan mengembang. Semua galaksi di alam semesta akan memuai dan menjauhi pusat ledakan.

Teori big bang di dukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat yaitu Edwin Huble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari bumi , semakin cepat proses pengembangannya.

b. Teori Keadaan Tetap

Teori ini dikemukakan oleh H. Bondi, T. Gold dan Fred Hoyle dari universitas Cambrige pada tahun 1948. Teori kedaan tetap berlawanan dengan teori ledakan besar (teori big bang).

Teori menungkapkan bahwa alam semesta tidak ada awalnya dan tidak akan berakhir. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus-menerus datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansnya.

c. Teori Alam Semesta Yang Berayun

Tampaknya Teori Alam Semesta yang Berayun merupakan kelanjutan dari teori Dentuman Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Perlambatan ini menghasilkan suatu spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif.

2. Anggapan-anggapan Tentang Jagat Raya dan Alam Semesta

a. Anggapan Antroposentris atau Egosentris

Anggapan bahwa manusia merupakan pusat dari segalanya. Menurut manusia pada zaman tersebut matahari, bulan, bumi, bintang dan bumi dianggap serupa dengan hewan, tumbuhan dan mereka sendiri.

b. Anggapan Geosentris

teori ini beranggapan bahwa bumi sebagai pusat alam semesta. Sebagai pusat, bumi dikelilingi oleh semua benda langit dan semua kekuatan alam berpusat di bumi. Salah seorang yang mengemukakan anggapan geliosentris adalah claudius ptolomeus.

c. Anggapan Heliosentris

Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari dikelilingi oleh oleh planet-planet, bahwa bumi dikelilingi oleh bulan dan kemudian bersama-bersama mengelilingi matahari, serta bahwa bumi berputar ke arah timur pada porosnya.

Seorang astronomi yaitu Nicolas Copernicus (1473-1543) pada tahun 1507 mengumukakan anggapan heliosentris dalam bukunya ”de revolutionibus orbium caelestium” (tentang peredaran benda-benda langit).

d. Pandangan galaktosentris

Galaktosentris merupakan anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat tata surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat. Sehingga dapat memberikan informasi yang lebih banyak mengenai galaksi.

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
ehm.. gimana y?? klo g knal g syang.. gtu... gamapangkan...