Pengikut

Minggu, 15 April 2012

PENILAIAN PORTOFOLIO (Teori dan RPP)

PENILAIAN PORTOFOLIO

(Teori dan RPP)

Disusun untuk memenuhi tugas akhir matakuliah

Evaluasi Proses Pembelajaran Bidang Studi Geografi

Yang dibina oleh Prof. Dr. Sumarmi, M. Pd

Disusun oleh

Sahesty Adriani

100721507351

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

MEI 2011




A. PENDAHULUAN

Mulai kurikulum 2004, istilah asesmen (assessment) mulai diperkenalkan dalam konteks pembelajaran di sekolah, di mana sebelumnya untuk konteks ini digunakan istilah evaluasi (evaluation), penilaian (judgement), atau pengukuran (measurement). Rasional perubahan itu dikarenakan konotasi penilaian guru yang berkenaan dengan siswa adalah tes yang cenderung hanya berkaitan dengan kognitif siswa, padahal aspek afektif dan psikomotorik yang semestinya juga menjadi perhatian dan bahan penilaian. Dalam hal ini, penilaian adalah kegiatan guru sesudah pelaksanaan pembelajaran, jadi orientasinya adalah hasil (product) belajar.

Dengan sempitnya konteks penilaian tersebut, padahal bukan itu yang dimaksud dalam penilaian pembelajaran karena belum objektif, dikenalkanlah istilah asesmen dengan maksud agar guru dalam menilai bisa seobjektif mungkin. Guru bisa menilai siswa tidak hanya berkenaan dengan hasil belajar siswa, tetapi meliputi proses pembelajaran. Dengan demikian penilaian yang dilakukan oleh guru tidak hanya melalui tes akan tetapi dengan berbagai cara dan aspek penilaian, sehingga hasil penilaian dapat mencerminkan usaha dan kemampuan siswa sebenarnya, dengan cara yang paling objektif dan otentik (authentic).

Dari uraian tersebut di atas, asesmen dapat diartikan sebagai penilaian yang meliputi proses dan hasil belajar siswa, sehingga dengan sistem penilaian ini berbagai cara penilaian bisa dilaksanakan dan berbagai aspek dari siswa dapat pula dinilai. Dengan cara ini hasil penilaian menjadi lebih lengkap karena segala usaha dan kemampuan yang dimiliki siswa (termasuk kognitif, afektif, dan psikomotorik) dapat terungkap dan bisa dihargai berupa nilai. Hasil penilaian menjadi sangat objektif sehingga mencerminkan kondisi siswa secara individu maupun kelompok. Penilaian yang dilaksanakan dengan berbagai macam cara dan berbagai aspek yang dinilai, menyangkut penilaian proses dan produk pembelajaran, disebut dengan asesmen otentik. Kata otentik bisa bermakna seobjektif-objektifnya, senyata-nyatanya, atau sebenar-benarnya sehingga hasil penilaiannya menjadi sangat akurat. Cara penilaian dengan asesmen otentik ini, bisa menggunakan tes, angket, wawancara, observasi, rubrik, vignet, jurnal, catatan lapangan, atau portofolio.

Penilaian portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan untui dilaksanakan disekolah. Di beberapa negara maju, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional (Depdiknas, 2004).

B. PEMBAHASAN

1. Penilaian Portofolio

Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa. Portofolio dapat digunakan untuk mendokumentasikan perkembangan siswa. Karena menyadari proses belajar sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal perkembangan, sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu.

Fajar (2004:47) mengemukakan bahwa ”portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan yang telah ditentukan”. Portofolio kelas banyak kegunaannya, diantaranya: dokumentasi perkembangan, catatan tampilan, alat untuk evaluasi diri dan refleksi, acuan profesi masa depan, dan pengalaman latihan. Kegunaan lain disebut sebagai ‘passportfolio’, yang mengindikasikan bahwa portofolio digunakan untuk sertifikasi kompetensi untuk naik ke tingkat lanjut (melanjut). Menurut Paulson (dalam Sudrajat, 2008), portofolio merupakan ”kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri”.

Sedangkan Menurut Gronlund (1998 dalam Sudrajat, 2008) portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang tergantung pada keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, tergantung pada subjek dan tujuan penggunaan portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak lain yang berkepentingan.

Menurut ERIC Digest (2000), “Portfolio are used in various profession

Together art students assemble a portfolio for art class”. Portofolio merupakan

kumpulan hasil belajarnya. Portofolio, selain sangat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa serta memberikan gambaran mengenai sikap dan minat siswa terhadap pelajaran yang

diberikan, juga menunjukkan pencapaian atau peningkatan yang diperoleh siswa

dari proses pembelajaran (Mangoensaputro, 2004:1).

Sedangkan penilaian portofolio merupakan koleksi sistematis dari siswa dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar. Pada penilaian portofolio dapat dijadikan sebagai alat untuk memvalidasi informasi tentang pemahaman siswa mengenai suatu konsep dan dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi rasa tanggung jawab dalam belajar dan memonitor diri sendiri dalam kegiatan belajar. Sedangkan menurut Suherman (2011) Asesmen portofolio adalah ”penilaian terhadap kumpulan berkas sebagai bukti fisik setiap aktivitas siswa selama dan sesudah pembelajaran, bisa berupa dokumen hasil tes, tugas-tugas, hasil karya, catatan tentang sikap-minat, ketrampilan, dan kompetensi siswa”.

Portofolio agar bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa yakni harus dapat memberikan gambaran autentik kepada guru tentang apa yang telah dipelajari siswa baik adanya kesulitan dan kendala yang dialami siswa dalam belajar dan jenis bantuan yang diharapkan siswa. Sebagai kumpulan karya siswa yang akan dinilai, penilaian portofolio mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Portofolio dapat menggambarkan perkembangan / kemajuan anak dalam satu bidang secara lebih komprehensif.
  2. Portofolio memberikan kesempatan bagi anak untuk melakukan self-evaluation.
  3. Merupakan bukti autentik yang menggambarkan kemampuan belajar anak.
  4. Suatu bukti nyata yang berkesinambungan menggambarkan hubungan antara proses kreatif anak, kemampuannya dan refleksi untuk periode tertentu.
  5. Alat dalam proses belajar-mengajar yang menjembatani dan memudahkan dialog antara guru dan siswa.

Portofolio siswa untuk penilaian merupakan kumpulan produksi siswa,

yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya:

  1. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis.
  2. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan
  3. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan
  4. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang bersangkutan
  5. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau antarmata-pelajaran
  6. Penyelesaian soal-soal terbuka
  7. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya
  8. Laporan kerja kelompok
  9. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video, alat rekam audio, dan komputer.
  10. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan.
  11. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugas-kan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan)
  12. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan
  13. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
  14. Laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran (Depdiknas, 2004).

2. Tujuan Portofolio

Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:

a. Menghargai perkembangan yang dialami siswa

b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung

c. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik

d. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi

e. Meningkatkan efektifitas proses pengajaran

f. Bertukar informasi dengan orang tua, wali siswa, dan guru lain

g. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri posistif pada siswa

h. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri

i. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan (Depdiknas, 2003).

3. Prinsip-Prinsip Penilaian Portofolio

Dalam proses pelaksanaan evaluasi dengan sistem penilaian portofolio terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu:

  1. Saling Percaya

Penilaian portofolio adalah penilaian yang melibatkan siswa secara aktif sebagai pihak yang dievaluasi. Antara guru sebagai evaluator dan siswa sebagai pihak yang dievaluasi harus saling percaya bahwa bukan semata-mata untuk menilai hasil pekerjaannya akan tetapi sebagai upaya pemberian umpan balik untuk meningkatkan hasil belajar.

  1. Keterbukaan

Portofolio adalahpenilaian yang dilaksanakan secara terbuka, artinya suru sebagai evaluator bukan hanya berperan sebagai orang yang memberi nilai atau kritik, akan tetapi siswa yang dievaluasi perlu memahami mengapa kritik itu muncul, oleh sebab itu guru harus terbuka melalui argumentasi yang tepat dalam setiap memberikan penilaian.

  1. Kerahasiaan

Sebelum dilaksanakan pameran, kerahasiaan dokumen (evidence) setiap siswa perlu dijaga. Hal ini untuk menjaga perasaan siswa, jangan sampai ada kesan siswa merasa direndahkan dan dipermalukan didepan teman-temannya, apalagi kalau komentar itu menyangkut kemampuan dan pribadi siswa yang bersangkutan. Demikian juga komentar untuk siswa yang dianggap baik, tidak perlu diinformasikan pada yang lain. Hal ini untuk menjaga agar siswa yang bersangkutan tidak merasa paling hebat diantara teman-teman lainnya.

  1. Milik Bersama

Guru dan peserta didik harus merasa bahwa evidence portofolio adalah milik bersama, oleh karena itu semua pihak harus menjaganya secara baik. Hal ini akan mempermudah manakala siswa atau guru memerlukannya.

  1. Kepuasan dan Kesesuaian

Hasil akhir dari penilaian portofolio adalah ketercapaian kompetensi seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Guru dan siswa akan merasa puas manakala kompetensi itu telah tercapai. Oleh karena itu, terkumpulnya evidence merupakan kepuasan baik bagi guru maupun bagi siswa.

  1. Budaya Pembelajaran

Penilaian portofolio harus dapat mengembangkan budaya belajar. Sebab penilaian portofolio itu sendiri pada dasarnya mengandung proses pembelajaran. Unjuk kerja yang tergambar pada setiap evidence pada dasarnya adalah proses pembelajaran.

  1. Refleksi

Penilaian portofolio harus memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Melalui refleksi, siswa dapat menghayati tentang proses berpikir mereka sendiri, kemampuan yang telah mereka peroleh, serta pemahaman mereka tentang kompetensi yang telah dimilikinya.

  1. Berorientasi pada Proses dan Hasil

Penilaian portofolio bertumpu pada dua sisi yang sama pentingnya, yakni sisi proses dan hasil belajar secara seimbang. Penilaian portofolio mengikuti setiap aspek perkembangan siswa, bagaimana cara belajar siswa, bagaimana motivasi belajar, sikap, minat, kebiasaan, dan lain sebagainya dan pada akhirnya menilai bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa.

4. Perbedaan Tes dengan Portofolio

Beberapa perbedaan pokok antara tes sebagai suatu teknik atau alat penilaian yang selama ini digunakan guru dengan penilaian portofolio sebagai salah satu inovasi dalam pelaksanaan penilaian, diantaranya yaitu:

No

Tes

No

Penilaian Portofolio

1

Tes biasanya dilakukan untuk menilai kemampuan intelektual siswa melalui penguasaan materi pembelajaran

1.

Penilaian portofolio menilai seluruh aspek perkembangan siswa baik intelektual, minat sikap, dan keterampilan.

2.

Guru berperan sangat dominan dalam proses penilaian sedangkan siswa berperan sebagai orang yang dinilai.

2.

Peserta didik terlibat dalam proses penilaian dengan menilai dirinya sendiri mengenai kemampuan beserta dalam perkembangannya.

3.

Kriteria penilaian ditentukan satu untuk semua.

3.

Kriteria penilaian ditentukan sesuai dengan kriteria siswa.

4.

Keputusan berdasarkan penilaian ditentukan sendiri oleh guru.

4.

Proses penilaian beserta pengambilan keputusan dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru, siswa, dan orang tua.

5.

Penilaian dilakukan dengan berorientasi pada pencapaian hasil belajar.

5.

Penilaian berorientasi pada kemajuan, usaha yang dilakukan siswa termasuk pencapaian hasil belajar.

6.

Penilaian merupakan kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran.

6.

Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran.

7.

Penilaian melalui tes biasanya dilakukan pada akhir program pembelajaran.

7.

Penilaian portofolio dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

(Sumber: Hendrianto, 2009:2)

5. Keunggulan Menggunakan Penilaian Portofolio

Pengetahuan tidak datang dan masuk ke dalam benak siswa seperti hujan turun dan meresap ke dalam tanah. Untuk memperoleh pengetahuan, siswa harus ‘berjuang’ dengan mencerna informasi yang datang dari guru, informasi dari media cetak (bahan tertulis), informasi yang terkandung di dalam benda-benda yang dijumpainya, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk memperoleh pengetahuan, siswa harus ‘aktif’, atau ‘belajar secara aktif’. Oleh karena itu, dalam kelas yang ideal, siswa harus melakukan ‘penyelidikan’ memecahkan masalah, mengeksplorasi gagasan-gagasan dengan menggunakan benda-benda konkret, menggunakan media pembelajaran, mengerjakan hal-hal tersebut secara mandiri dan secara berkelompok, atau dengan bekerja sama dalam kelompok kecil, mengungkap-kan gagasan-gagasan baik secara tertulis maupun secara lisan.

Agar siswa memahami materi pelajaran, siswa perlu:

1. Berusaha memecahkan masalah nyata yang sesuai dengan perkembangan dan pengalamannya;

2. Bekerja baik mandiri maupun dalam kelompok,

3. Melakukan berbagai kegiatan seperti: menganalisis masalah, menjelaskan masalah, membuat dugaan atau terkaan tentang pemecahan masalah, menilai kebenaran pemecahan masalah, melakukan eksplorasi yang relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan.

4. Menggunakan pengetahuannya dalam menghadapi masalah-masalah nyata

5. Menggunakan berbagai alat bantu yang sesuai untuk meningkatkan pemahaman materi pelajaran

6. Mengomunikasikan materi pelajaran secara lisan dan tertulis.

7. Mempunyai sikap positif terhadap mata pelajaran ybs.

Salah satu prinsip pembelajaran adalah “Mulai dari konkret ke abstrak”. Prinsip itu memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi tentang suatu perkara yang dipilihkan oleh guru. Siswa akan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran dan penilaian, jika siswa juga ikut memilih hal yang harus dieksplorasi, sesuai dengan minatnya atau gaya belajarnya. Portofolio merupakan tempat bagi siswa untuk secara aktif memilih hal yang dieksplorasi, dan menunjukkan bukti tentang kompetensi siswa, di luar hasil tes. Dengan kata lain, di samping mengaktifkan siswa, portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut serta dalam penilaian atas dirinya.

Tes yang lazim pada masa-masa lalu kebanyakan lebih menekankan pentingnya menilai pemahaman materi pelajaran daripada pengetahuan siswa tentang kaidah, algoritma, prosedur, dan cara berpikir. Dalam hal pembelajaran yang menuntut penguasaan materi serta pemilikan keterampilan dan sikap yang baik, akan lebih baik jika digunakan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam memecahkan masalah, bernalar, berkomunikasi, melakukan penyelidikan, dan berkreasi. Untuk maksud tersebut, portofolio merupakan salah satu instrumen yang cocok. Siswa SLTP, SMU, dan SMK tentu berpendapat bahwa materi pelajaran yang “penting” adalah materi yang diujikan atau yang sering muncul dalam tes. Dengan portofolio, yang semua isinya akan dinilai, siswa dapat diharapkan akan memberikan perhatian yang tinggi pula kepada bagian-bagian yang tidak diujikan atau tidak masuk dalam tes. Jika guru ingin agar siswanya suka melakukan penyelidikan atau melakukan eksplorasi, tidak sekedar menghafal, dan siswanya tidak mudah melupakan materi tertentu, maka penggunaan portofolio penilaian merupakan jalan yang cocok untuk maksud itu.

Belajar merupakan proses yang panjang. Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu, siswa memerlukan banyak pengalaman (banyak membaca, banyak merenungkan, banyak komunikasi, memecahkan banyak masalah, dan sebagainya.). Pembentukan gambar tentang kompetensi siswa juga memerlukan berbagai instrumen penilaian. Portofolio yang berisi koleksi produk siswa, dan laporan proses yang dilalui oleh siswa, yang meliputi rentang waktu yang panjang, dapat memberikan gambaran yang relatif lengkap tentang perkembangan dan kompetensi siswa yang bersangkutan.

Penggunaan portofolio untuk penilaian juga bermanfaat, karena hal-hal

berikut.

a. Portofolio menyajikan atau memberikan:“bukti” yang lebih jelas atau lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas

b. Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan program pembelajaran yang baik

c. Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa

d. Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa

e. Penggunaan portofolio penilaian memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan atau kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.

f. Penggunaan portofolio penilaian mencerminkan pengakuan atas bervariasinya gaya belajar siswa.

g. Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam penilaian hasil belajar

h. Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa

i. Portofolio membantu guru dalam mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaran

j. Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk berdiskusi dengan orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang bersangkutan.

k. Portofolio membantu pihak luar untuk menilai program pembelajaran yang bersangkutan

6. Kelemahan Menggunakan Penilaian Portofolio

Penggunaan portofolio juga memiliki kelemahan atau menghadapi kesulitan. Kelemahan atau kesulitan itu, antara lain:

a. Penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan siswa dalam menyampaikan uraian secara tertulis. Selama siswa belum lancar berbahasa tulis Indonesia, penggunaan portofolio akan merupakan beban tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa.

b. Penggunaan portofolio untuk penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran; apalagi kalau kelasnya besar.

Oleh karena itu, portofolio yang ditugaskan untuk dibuat perlu disesuaikan

dengan kemampuan siswa berbahasa tulis Indonesia dan waktu yang

tersedia bagi guru untuk membacanya.

7. Bentuk-Bentuk Penilaian Portofolio

Adapun bentuk-bentuk penilaian portofolio di antaranya sebagai berikut :

a. Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya yang mencatat berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan dan lembar rekaman kejadiannya.

b. Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa.

c. Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa.

d. Respon-respon siswa terhadap pertanyaan.

e. Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan lapangan (Kintoko, 2005).

8. Langkah-Langkah Pelaksanaan Portofolio

Pembelajaran portofolio merupakan pembelajaran yang menekankan kegiatan belajar siswa untuk aktif dan kreatif. Dalam hal ini siswa harus peka terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dan ikut

serta berusaha untuk mencari dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi

dengan cara-cara yang positif Langkah-langkah metode pembelajaran portofolio, menurut Center For Civic Education (dalam Depdiknas, 2004:16-38), yaitu sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi Masalah yang ada dalam Masyarakat

Pada kegiatan langkah ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru

bersama siswa, yaitu: mendiskusikan tujuan, mencari masalah apa saja yang

diketahui tentang masalah-masalah di masyarakat dan memberi tugas pekerjaan

rumah tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat yang mereka

anggap penting.

b. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas

Para siswa (kelas) mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang telah mereka miliki tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat, dengan langkah

sebagai berikut:

1) Mengkaji informasi yang dianggap paling penting.

2) Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan mereka kaji secara musyawarah atau pengambilan suara (voting).

c. Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang dikaji oleh Kelas

Langkah-langkah dalam tahap ini yaitu sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi sumber-sumber informasi.

2) Tinjau ulang untuk memperoleh dan mendokumentasikan informasi.

3) Pengumpulan informasi.

d. Mengembangkan Portofolio Kelas

Dalam buku panduan guru kami bangsa Indonesia proyek kewarganegaraan (dalam Depdiknas, 2004:28), dijelaskan bahwa langkah-langkah

yang harus ditempuh pada tahap ini yaitu sebagai berikut:

1) Kelas dibagi dalam empat kelompok.

2) Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio.

3) Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim portofolio dan gunakan pula informasi yang dikumpulkan oleh tim peneliti.

e. Penyajian Portofolio (Show Case)

Dalam menyelenggarakan gelar kasus (show case), guru sebagai pihak

penyelenggara hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Persipan show case.

2) Pembukaan show case.

3) Penyajian keempat kelompok yang telah dibentuk disertai tanya jawab oleh dewan juri.

4) Selingan.

5) Tanggapan hadirin.

6) Pengumuman dewan juri.

7) Kriteria dan format penilaian.

8) Refleksi Pengalaman Belajar

Dalam kegiatan refleksi ini siswa diajak melakukan evaluasi tentang apa

dan bagaimana mereka belajar. Tujuan dari refleksi ini yaitu untuk belajar

menghindari kesalahan di masa yang akan datang dan meningkatkan kinerja

siswa.


C. PENUTUP

Sejak kurikulum 2004 digulirkan dan sekarang berlaku kurikulum 2006, sebagai penyempurnaan dari kurikulum 2004, mulai dikenalkan dengan istilah asesmen dalam sistem penilaian dalam dunia pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar guru dalam menilai siswa tidak hanya tertuju pada hasil belajar, tetapi juga harus melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran, karena dengan proses yang baik akan menghasilkan hasil yang baik dan belum tentu sebaliknya. Penilaian proses dan produk pembelajaran akan menghasilkan hasil evaluasi yang otentik, objektif, dan akurat. Untuk melaksakana hal tersebut, guru semestinya merancang dan melaksanakan evaluasi dengan berbagai cara dan dari berbagai segi. Salah satu cara untuk mengevaluasi siswa yang berkenaan banyak aspek dari usaha, aktivitas, dan kemampuan siswa adalah dengan asesmen portofolio.

Dengan portofolio guru akan menilai dengan mengumpulkan seluruh berkas aktivitas siswa selama dan sesudah pembelajaran, misalnya berkas hasil ulangan (tes), tugas-tugas, presentasi, hasil karya, hasil observasi, hasil angket, atau jurnal. Agar penilaian bisa dilakukan secara objektif, otentik, dan akurat yang melingkupi semua usaha dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, dalam merancang dan melaksanakan penilaian kepada siswa, bapa-ibu guru hendaknya tidak hanya menggunakan instrumen tes, tetapi dengan berbagai jenis dan aspek evaluasi, tertutama asesmen portofolio yang bisa melibatkan banyak intrumen evaluasi.

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas, 2004. Pedoman Pengembangan Portofolio KBK SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Online diakses di http://www.docstoc.com/?doc_id=64130209&download=1 pada tanggal 21 Februari 2011.

Depdiknas. 2003. Sistem Penilaian Kelas. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.

Depdiknas. 2004. Praktek Belajar Pengetahuan Sosial Berbasis Portofolio. Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi.

Fajar, arnie. 2004. Portofolio: dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Roesdakarya.

Hendrianto, Denni Andhita. 2009. Penilaian Portofolio. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Online diakses di http://digilib.uns.ac.id/-upload/dokumen/23070108200608141.doc pada tanggal 21 Februari 2011.

Kintoko, 2005. Pengaruh Penerapan Penilaian Portofolio terhadap Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri 1 Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Online di akses di http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH019c/2a0d7ba1.dir/doc.pdf pada tanggal 21 Februari 2011.

Sudrajat, Akhmad. 2010. Portofolio. Online diakses di http://sudrajat.wordpress-.com/2010/01/01/portofolio/ pada tanggal 21 Februari 2011.

Suherman, Erman. 2011. Assesment Portofolio. Online diakses di http://educare-.efkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=11 pada tanggal 21 Februari 2011.

Wakhinuddin, s. 2009. Pengertian portofolio (dalam konteks pendidikan). Online diakses di http://wakhinuddin.blogdetik.com/2009/01/01/pengertian-fortofolio/ pada tanggal 21 Februari 2011.


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 6 Malang

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : XI/Gasal

Standar Kompetensi : 2. Memahami sumber daya alam

Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian sumber daya alam.

2.2 Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam

2.3 Menjelaskan pemanfaatan sumber daya secara arif

Alokasi Waktu : 4x45 menit

A. Indikator:

1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam.

2. Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam.

3. Mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya alam secara arif.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam.

2. Menyebutkan pengelompokkan sumber daya alam berdasarkan sifat kelestariannya.

3. Menyebutkan pengelompokkan sumber daya alam berdasarkan tempat asalnya.

4. Menyebutkan pengelompokkan sumber daya alam berdasarkan wujudnya

5. Menyebutkan pengelompokkan sumber daya alam berdasarkan pembentuknya.

6. Mengidentifikasi potensi sumber daya alam

7. Mengidentifikasi persebaran potensi sumber daya alam di Indonesia.

8. Mendeskripsikan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertian sumber daya alam

2. Pengelompokkan sumber daya alam

3. Potensi sumber daya alam

4. Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia

a. Bentuk kerusakan sumber daya alam di Indonesia

b. Pengelolaan sumber daya alam yang baik

D. Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual dengan talking stick, kerja kelompok, tanya jawab, dan penugasan.

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

No

Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Alokasi Waktu

1

Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam kemudian mempresensi kehadiran siswa

b. Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa

c. Memberikan informasi tentang materi yang disampaikan

a. Siswa memberikan salam dan menunggu giliran untuk dipresensi

b. Siswa menyimak dan berusahan mencari jawaban tentang pertanyaan yang diberikan olehguru

c. Siswa menyimak dan mencatat materi yang akan dipelajari

10‘

3‘

5‘

2‘

2

Inti

a. Guru memberikan penjelasan kepada siswa pengertian sumber daya alam dan jenis-jenis sumber daya alam.

b. sambil menayangkan slide power point yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila merasa kurang atau belum mengerti.

d. Guru mengukur pemahaman siswa dengan melakukan tanya jawab dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Ø Guru menyiapkan sebuah tongkat

Ø Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya.

Ø Setelah selesai membaca gurumemepersilahkan siswa untuk menutup bukunya.

Ø Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

Ø Guru dan siswa memberikan kesimpulan

a. Siswa mendengar Menyimak dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru

b. Siswa yang kurang mengerti diberi kesempatan untuk bertanya

c. Siswa melakukan pengukuran pemahaman dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan oleh guru

40 ‘

10 ‘

5 ‘

25 ‘

3

Penutup

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti

b. Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan.

c. Guru melakukan evaluasi

d. Guru memberitahukan kepada siswa materi apa yang dipelajari minggu depan yaitu tentang tata surya.

a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dianggapelum jelas

b. Siswa bersama guru membuat kesimpulan

c. Siswa melakukan evaluasi

d. Siswa diberitahukan tentang materi yang akan dipelajari minggu depan

10 ‘

3 ‘

3 ‘

3 ‘

1 ‘

Pertemuan kedua

No

Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Alokasi Waktu

1.

2.

3.

a. Pendahuluan

Guru memberikan apersepsi kepada siswa

Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan

Menginformasikan tentang materi dan tujuan yang akan disampaikan pada hari ini

Siswa memperhatikan

Siswa berpikir dan mempunyai pandangan tentang materi yang akan dipelajari.

Siswa menjawab pertanyaan dari guru.

5

2’

2’

1’

1.

2.

b. Kegiatan inti

Guru memberikan materi tentang Potensi sumber daya alam dan Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia

Mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari dengan langkah-langkah membentuk kelompok diskusi sebagai berikut:

· Membagi siswa secara heterogen ke dalam 6 kelompok

· Kelompok 1 dan 3 membahas Potensi sumber daya alam.

· Kelompok 4 dan 6 membahas Bentuk kerusakan sumber daya alam di Indonesia.

· Kelompok 2 dan 5 membahas Pengelolaan sumber daya alam yang baik

· Guru berkeliling untuk memonitoring kerja dari setiap kelompok dan Memberikan waktu pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi

· Mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi.

· Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi.

Siswa memperhatikan

Siswa mengikuti arahan guru membuat kelompok secara heterogen

· Kelompok 1 dan 3 membahas Potensi sumber daya alam.

· Kelompok 4 dan 6 Bentuk kerusakan sumber daya alam di Indonesia

· Kelompok 2 dan 5 Pengelolaan sumber daya alam yang baik

· siswa mengerjakan tugas masing-masing dan saling berdiskusi

· Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

· Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil diskusi

75’

25’

50’

1.

2.

c. Kegiatan penutup

Menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini

Memberi kesempatan siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami

Bersama guru membuat kesimpulan

Bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami

10

7’

3’

F. Sumber Belajar

Khosim, Amir, dkk. 2007. Geografi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo

Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga

Meurah, Cut, dkk. 2006. Geografi SMA/MA kelas XI. Jakarta: Phibeta

Alat dan bahan: Alat tulis, LKS, gambar, video, LCD.

G. Penilaian

1. Siswa yang dapat menjawab/mengajukan pertanyaan dengan baik dan benar akan mendapatkan tambahan poin 5 yang bisa menambah nilai keaktifan.

2. Siswa yang mengumpulkan tugas rumah tidak tepat waktu/terlambat akan dikurangi nilainya 10% setiap pertemuan.

3. Hasil rangkuman dan semua nilai siswa akan dimaksudkan dalam dokumen portofolio siswa.

Malang, 6 Mei 2011

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Geografi Guru

Drs. Mahmuddin Sahesty Adriani

NIP. 130804111 NIM 100721507351


H. Lampiran

1. Rancangan Tugas Portofolio untuk Pokok Bahasan Memahami Sumber Daya Alam

Hasil karya siswa/bukti-bukti yang harus dikumpulkan siswa sebagai bukti kelengkapan portofolio adalah sebagai berikut:

a. Dimulai dengan kata pengantar yang berisi komentar siswa tentang pembelajaran geografi.

b. Pendahuluan yang berisi ringkasan materi yang dibahas.

c. Catatan hasil belajar.

d. Tugas rangkuman materi.

e. Tugas individu dan kelompok.

f. Hasil kuis dan revisi.

g. Lembar refleksi diri akhir pokok bahasan.

h. Disusun dengan rapi dan runtut dalam sebuah map.

2. Lembar Refleksi Diri Akhir Pokok Bahasan Memahami Sumber Daya Alam

Lembar Refleksi Diri Akhir Pokok Bahasan Memahami Sumber Daya Alam

Nama/Kelas : …….

Hari/Tanggal : …….

a. Ingat kembali mengenai seluruh tugas yang telah kalian selseaikan. Apa saja yang telah kalian pelajari selama mengerjakan tugas-tugas tersebut?

…………………………………………………………………………

Apakah kalian ingin mempelajari lebih lanjut?

…………………………………………………………………………

b. Di antara hal-hal yang telah kalian pelajari, manakah yang paling istimewa/menarik bagi kalian?

…………………………………………………………………………..

Mengapa?

…………………………………………………………………………..

c. Hal-hal apa saja yang ingin kalian pelajari secara lebih mendalam di masa yang akan dating?

……………………………………………………………………….

Mengapa?

……………………………………………………………………….

3. Penilaian Portofolio Akhir Pokok Bahasan Memahami Sumber Daya Alam

Penilaian Portofolio

Nama Pemilik Portofolio : ………………

Nama Penilai : ………………

Tanggal : ………………

Berdasarkan Pengecekan penyajian dan kelengkapan portofolio teman saudara tersebut, berilah scoring dari (0-49, sangat kurang), (50-65, kurang), (66-74, cukup), (75-90, baik), atau (95-100, sangat baik) untuk setiap butir di bawah ini dan kalikan dengan bobotnya untuk memperoleh nilai akhir portofolio.

Penilaian Portofolio Hasil Belajar

Portofolio Akhir Pokok Bahasan Memahami Sumber Daya Alam

Bobot

Skor

Nilai

Kata Pengantar

2

Pendahuluan

2

Catatan Hasil Belajar Siswa

5

Tugas Rangkuman Materi

3

Hasil kuis dan revisi

5

Hasil Ulangan Harian

5

Relfeksi Diri

2

Susunan (Kerapian dan Kelangkapan)

1

Total

25

Kesimpulan:

Nilai akhir portofolio berupa angka 0-100 (untuk mendapatkan angka tersebut maka nilai total dibagi bobot total). Komentar untuk portofolio tuliskan di bawah ini.

4. Materi

a. Pengertian sumber daya alam

Di Bumi ini kekayaan alam tersebar dengan pola tertentu. Ada yang di setiap daerah ada, ada juga yang hanya terdapat di daerah tertentu. Tanah termasuk sumber daya alam. Mengapa? Tanah mempunyai manfaat sebagai tempat manusia hidup dan melakukan segala kegiatannya. Begitu pula dengan perairan yang menjadi tempat hidup hewan air maupun sebagai sarana lalu lintas/perhubungan. Pegunungan maupun gunung menjadi tempat berkembangnya hutan yang menjadi tempat hidup flora dan fauna.

Ada pula sumber daya alam yang terdapat di dalam Bumi (di bawah permukaan Bumi). Tahukah kamu? Di dalam perut Bumi terkandung berbagai macam mineral yang dapat digunakan manusia. Melalui kegiatan pertambangan, kekayaan tersebut dapat diambil, beraneka ragam mineral, seperti minyak bumi, batu bara, timah, dan bijih besi yang tergolong dalam bahan tambang.

Sumber daya alam ada yang jumlahnya banyak, sedikit, dan ada yang terbatas. Demikian juga penyebarannya, ada sumber daya alam yang terdapat di semua daerah (udara dan sinar matahari), ada pula yang terbatas pada daerah tertentu dengan jumlah terbatas (misalnya barang tambang seperti emas, batu bara, dan minyak bumi). Sumber daya alam ada yang tersedia di alam dengan sendirinya (hutan belantara, batu bara, tanah, udara, dan emas), namun ada pula yang sengaja diusahakan oleh manusia (perkebunan, pertanian, dan peternakan).

b. Pengelompokkan Sumberdaya Alam

1) Sumber Daya Alam berdasarkan kemungkinan pemulihannya.

Berdasarkan kemungkinan pemulihannya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua kelompok.

· Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resource), yaitu jenis sumber daya alam yang dapat dikembalikan persediaannya. Sumber daya alam tersebut dapat diperbarui dalam waktu yang tidak terlalu lama dan relatif mudah. Contoh sumber daya ini adalah kesuburan tanah, hutan, dan tanaman perkebunan.

· Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resource), yaitu jenis sumber daya alam yang memerlukan waktu sangat lama untuk pemulihannya jika telah habis dimanfaatkan, atau bahkan tidak dapat pulih sama sekali. Contoh sumber daya ala mini adalah minyak bumi, batu bara, dan berbagai mineral.

2) Sumber Daya Alam berdasarkan sifatnya.

Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua kelompok.

· Sumber daya alam fisik,

adalah jenis sumber daya alam berupa benda, misalnya bahan galian (barang tambang), tanah, dan air.

· Sumber daya alam hayati,

adalah sumber daya lam berupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan.

3) Sumber Daya Alam berdasarkan lokasinya.

Berdasarkan lokasinya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua kelompok.

· Sumber daya alam terrestrial adalah sumber daya lam yang terdapat di daratan. Contohnya tanah, hutan, dan bahan galian.

· Sumber daya alam akuatik adalah sumber daya alam yang terdapat di perairan. Contohnya ikan, rumput laut dan yang lainnya.

c. PotensiSumber Daya Alam di Indonesia

1) Sumber Daya Tanah

Bagi kehidupan manusia, tanah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah merupakan media berbagai macam kegiatan manusia, seperti bertani, berkebun, membengun kawasan permukiman, dan kawasan industri.

Indonesia merupakan Negara agraris karena sebagian besar rakyat Indonesia bekerja disektor pertanian. Tanah di Indonesia mempunyai peranan yag sangat penting dalam rangka menunjang produksi pertanian. Dalam hal ini tidak hanya luasnya saja, akan tetapi juga tingkat kesuburan tanahnya. Namun demikian, tingkat kesuburan tanah diberbagai wilayah di Indonesia tidak sama.hal ini disebabkan oleh bahan induk pembentuk batuan yang berbeda-beda.

Secara umum tingkat kesuburan tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut.

· Tanah subur

Di antara berbagai jenis tanah yang ada di Indonesia, tanah vulkanik merupakan jenis tanah yang paling subur. Selain itu, yang termasuk tanah subur adalh tanah alluvial. Jenis-jenis tanah tersebut terdapat di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Kalimantan.

· Tanah kurang subur

Jenis-jenis tanah yang kurang subur antara lain tanah pasir, tanah gambut, dan tanah kapur. Jenis-jenis tanah tersebut antara lain terdapat di pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

· Tanah tidak subur

Tanah yang tidak subur merupakan tanah yang tandus antara lain karena mengalami proses pencucian oleh air hujan. Salah satu jenis tanah yang tidak subur adalh tanah laterit. Jenis tanah ini terdapat di pulau Jawa bagian barat dan selatan serta pulau Kalimantan bagian barat.

2) Sumber Daya Air

Air merupakan sunber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan. Oleh karena itu, air merupakan unsur utama dalam setiap system lingkungan hidup. Di permukaan bumi, air dapat dibedakan atas air tanah, air sungai, air danau, air hujan, dan air laut.

3) Sumber Daya Udara

Udara terdiri atas berbagai unsur yang merupakan sumber kehidupan. Unsur-unsur yang terdapat di dalam udara antara lain oksigen, nitrogen dan karbon dioksida. Tanpa udara tidak akan ada kehidupan di permukaan bumi. Hal ini karena udara digunakan sebagai unsure dasar dalam system pernafasan. Oleh karena itu, sumber daya udara perlu dijaga dengan cara tidak membuat polusi udara. Namun, saat ini udara di kota-kota besar sudah banyak yang tercemar.

4) Sumber Daya Hutan

Hutan merupakan suatu areal tanah yang di atasnya ditumbuhi berbagai jenis dan ukuran tumbuhan. Berbagai jenis tumbuhan tersebut memberikan manfaat bagi manusia sebagai sumber penghasil kayu dan hasil hutan lainnya, serta sumber yang dapat mempengaruhi iklim dan tata air dosekitarnya. Hutan di Indonesia banyak tersebar di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Maluku dan Irian Jaya.

Jenis-jenis hutan yang terdapat di Indonesia antara lain sebagai berikut.

· Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis terdapat di lingkungan iklim tropika. Hutan ini tumbuh dengan baik di daerah yang memilki suhu udara, kelembapan, dan curah hujan tinggi. Daerah yang memiliki tipe hutan hujan tropis antara lain Sumatra, Kalimantan dan papua.

· Hutan Muson

Jenis hutan ini terdapat di kawasan tropika yang perbedaan musim hujan dan musim kemaraunya sangat jelas. Tipe hutan muson terdapat di Jawa Timur, dan sebagian Pulau Bali.

· Hutan Mangrove

Hutan mangrove tumbuh di sekitar dataran pantai yang berlumpur tebal (rawa dekat pantai).jenis tanaman yang memenuhi hutan mangrove antara lain bakau dan nipah.

5) Sumber Daya Mineral (barang tambang)

Indonesia mempunyai bermacam-macam hasil tambang. Hasil tambang tersebut diantaranya adalah minyak bumi, gas alam, batu bara, marmer, timah, nikel, tembaga, emas dan perak serta hasil tambang lainnya.

d. Pengelolaan sumber daya alam di Indones

1) Prinsip Ekoefisiensi

Sebelum menerapkan bagaimana ekoefisiensi yang tepat, diperlukan pemahaman mengenai jenis, kondisi, dan nilai setiap sumber daya alam. Bagaimana pun sumber daya alam mempunyai karakteristik khusus terutama dalam hubungannya dengan ekosistem dan pembangunan. Kita perlu mengenali apakah suatu sumber daya alam itu tergolong bisa diperbarui atau tidak. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui digunakan dan dikelola sehemat dan seefektif mungkin. Bahkan perlu dicari dan dilakukan penelitian terus-menerus guna menemukan sumber daya pengganti. Begitu juga dengan sumber daya alam yang dapat diperbarui, perlu dipergunakan dan dikelola sehemat dan seefektif mungkin guna mempertahankan perkembangan ekonomi yang baik secara lestari.

2) Mengelola Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisiensi

Kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam membawa dampak perubahan ekosistem dalam berbagai tingkat. Dampak tersebut bisa berakibat dalam suatu ekosistem saja. Akan tetapi sering saling terkait. Oleh karena itu, dalam pengelolaan satu sumber daya alam di suatu ekosistem perlu dipikirkan dampak yang ditimbulkannya pada ekosistem lain. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan hutan yang salah akan memberikan gangguan pada ekosistem lain, seperti flora dan fauna yang ada di dalamnya, bahkan ekosistem di tingkat manusia juga terganggu. Hal seperti inilah yang harus dihindari dalam pengelolaan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi.

· Mengelola Sumber Daya Air

· Mengelola Sumber Daya Perikanan

· Menggunakan dan Mengelola Sumber Daya Pertambangan

· Mengelola Sumber Daya Lahan

· Mengelola Sumber Daya Kehutanan

· Mengelola Limbah

3) Pembangunan Berkelanjutan dan Cirinya

Konsep pembangunan ini mulai dikampanyekan semenjak terjadi kegagalan pembangunan, di mana proses yang terjadi hanya satu arah (dari ke atas ke bawah) dan tidak terjadi keberlanjutan. Tantangan yang dihadapi pembangunan berkelanjutan menemukan cara guna meningkatkan kesejahterakan dengan penggunaan sumber daya alam secara bijak. Sehingga diharapkan sumber daya alam yang dapat diperbarui terlindungi dan penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbarui tetap bisa memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang.

Semua aspek tersebut tercermin dalam indicator pembangunan berkelanjutan sebagai berikut.

· Memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan lokal.

· Dukungan dalam penerapan keberlanjutan penggunaan sumber daya alam.

· Mendorong peningkatan lapangan kerja.

· Kontribusi terhadap keberlanjutan neraca pembayaran.

· Kontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi makro.

· Adanya efektivitas biaya.

· Kontribusi terhadap kemandirian.

4) Mengelola Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan

Ketika pertimbangan ekonomi dipisahkan dengan pertimbangan lingkungan, maka Bumi akan mengalami kerusakan. Sebenarnya konsep seperti ini sudah mulai dimunculkan dalam konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm tahun 1972, yaitu membangun ekonomi dengan pertimbangan lingkungan sama sekali bukan membuang uang ataupun akan mengurangi keuntungan. Inilah konsep pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu pembangunan yang mempertimbangkan lingkungan sebagai bagian dari proses pengambilan kebijakan pembangunan.


3 komentar:

Unknown mengatakan...

terima kasih postingannya :)

Unknown mengatakan...

terima kasih postingannya :)

bungkirit mengatakan...

mbak saya butuh tulisan mbak tentang bortofolio. boleh nggak saya minta dalam bentuk dokumen. mohon dikirimkan lewat email (bungkirit1968@gmail.com). terima kasih

Mengenai Saya

Foto saya
ehm.. gimana y?? klo g knal g syang.. gtu... gamapangkan...